libassumsel.com/Palembang (29/03/2023) Apakah harus semuanya dibuat sulit dari mulai macet di ruas jalan utama sampai kemacetan di titik – titik pengisian BBM di kota Palembang.
Seperti salah satu temuan Wartawan media Libas Sumsel pada saat akan mengisi bahan bakar di salah satu pom bensin di jalan Jl. Letjen Harun Sohar sempat terkendala dikarenanakan gangguan sinyal aneh jika distribusi bahan bakar berkaitan dengan jaringan telkomsel Wartawan media kami sempat menanyakan kepada pegawai SPBU tersebut sampai kapan gangguan jaringan bisa pulih hingga pengisian BBM bisa beroperasi kembali dan awak media kami mendapat jawaban yang sangat mengembirakan yaitu belum bisa dipastikan sampai kapan akan normal kembali kata Narasumber kami (29/03/2023) Dari hasil pantauan Wartawan kami sembari menunggu ada yang aneh dari salah satu mesin yang bertuliskan PERTAMAX mesin tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan jaringan pendistribusian bbm khusus mesin tersebut tidak ada pembaharuan sistem (Sama seperti zaman dahulu) pengisian tanpa harus pengecekan nomor Polisi kendaraan juga tidak harus beradaptasi dengan peralatan elektronik tambahan yang jelas khusus BBM jenis Pertamax sangat – sangat mudah pendistribusiannya tetapi musibahnya BBM tersebut harganya sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga beras di pasaran bagi awak media kami perubahan sistem tersebut seolah menginterpensi bagi pelanggan BBM agar mengisi jenis BBM yang lebih mahal.
Menurut awak media Libas Sumsel perubahan sistem pengisian BBM di SPBU dengan temuan baru dengan dalil agar para Konglomerat beralih ke BBM non subsidi sangatlah tidak efektif justru membuat sulit masyarakat Sistem tersebut mengajarkan kepada masyarakat jika ingin murah harus susah terlebih dahulu dibuktikan dengan jika harga BBM mahal sangat mudah dalam transaksinya Dalam masalah ini menurut tim media kami dengan sistem pengisian BBM sekarang ini akan berdampak luas selain waktu banyak terbuang karena hanya mengantri BBM juga aktifitas akan berhenti serentak apabila ada gangguan permanen terhadap jaringan Telkomsel tentu itu akan berdampak pada pendistribusian barang ke berbagai tempat dengan banyaknya waktu yang terbuang untuk mobil pengiriman barang akan menimbulkan pembengkakan biaya bagi Supir – Supir mobil pengangkutan barang tersebut dengan sendirinya akan berdampak pada ongkos bahan pokok otomatis akan ada kenaikan harga barang di Pasaran akibat dari penambahan waktu ini.
Menurut pantauan tim media Libas Sumsel pendistribusian BBM ke masyarakat dengan metode sekarang sangat tidak efektif dan hanya akan mempersulit masyarakat karena akan banyak waktu yang terbuang sedangkan dengan menghargai waktu maka akan ada harapan peningkatan ekonomi di masyarakat karena waktu adalah uang apalagi ditambah isu intervensi yang baru di media sosial bahwa kendaraan yang tidak membayar pajak maka tidak akan mendapatkan pelayanan BBM Pertamina dengan keadaan ini sangat jelas bahwa pemerintah tidak bisa tegas dalam segala hal jika konsekuensi dalam pelanggaran di masyarakat dibebankan juga dalam pendistribusian BBM Pertamina karena seluruh sistem Pemerintahan harus berfungsi dengan peran dan cara memberikan sanksi harus sesuai pelanggaran dalam pelaksanaannya masing – masing tidak harus BBM sebagai solusi untuk memberikan efek jera atas pelanggaran yang bukan tupoksinya tidak boleh dikenakan dua hukuman dari sebab satu kesalahan dan BBM bukan alat penghukum pelanggaran lain yang ada di masyarakat. (RED)