Libassumsel.com/Palembang (18/05/2023) Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatera Selatan atau lebih dikenal dengan LRT Palembang merupakan kereta listrik yang dibuat pada tahun 2018 menggunakan dana dari Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN) senilai kurang lebih 10,9 Triliun dengan tujuan utama untuk memudahkan transportasi para Atlit dan penonton kegiatan Asean Games terkhusus yang berasal dari luar kota dimana pada waktu Asean Games 2018 kota Palembang merupakan tuan rumah namun dibalik itu semua ada kekhawatiran dari masyarakat tentang pembuatan kereta ini apakah memang akan berguna secara maksimal atau hanya membuang anggaran negara saja tetapi dengan usaha keras dan berfikir mencari solusi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar kereta tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dengan menyediakan berbagai macam layanan salah satunya angkot feeder LRT Sumsel dengan tujuan titik – titik tertentu yang belum dijangkau oleh trasnportasi umum lain membuat masyarakat lebih memilih untuk naik kereta ini dibandingkan membawa kendaraan pribadi hal ini terbukti dengan banyaknya kendaraan yang dititipkan di lapangan parkir Asrama Haji dan keutamaan lain yaitu kereta ini lebih tepat waktu karena berangkat dan berhenti sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Seperti pantauan tim Media Libas Sumsel selama beberapa hari yang mendapati bahwa ternyata banyak peminat dari transportasi umum ini yang bukan hanya berasal dari kota Palembang saja tetapi juga warga dari luar kota Palembang terutama pasca lebaran Idul Fitri beberapa waktu lalu.
Menurut wawancara kami dengan salah satu penumpang LRT berinisal MF (18/05/2023) yang mengatakan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya LRT dan saat ini merupakan pengguna tetap bahkan hampir setiap hari MF menggunakan LRT “Merasa terbantu karena lebih menghemat waktu terus keamanannya juga sudah terjamin terkadang ada sedikit gangguan dengan macetnya lift selama 2-3 hari kalau untuk pelayanan sudah oke, seluruh staf dan petugas selalu memberikan respon dan arahan yang baik kepada penumpang yang bertanya” ujarnya.
Selain itu LRT Sumsel ternyata membawa berkah tersendiri bagi para pedagang dan tukang ojek baik online maupun offline yang ada disekitar stasiun salah satunya stasiun Asrama Haji karena tidak sedikit penumpang yang turun membeli makan dan minuman dari pedagang tersebut.
Selaku masyarakat kita harus sadar betul manfaat dari naik transportasi umum selain berkaitan dengan kenyaman dan keamanan tentu juga bisa mengurangi polusi udara yang disebabkan banyaknya kendaraan lalu lalang di jalan serta mengurangi tingkat kemacetan di jalan selain itu kita juga bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini harganya sedang naik dengan membandingkan ongkos rute dari Asrama Haji ke stasiun lain hanya Rp 5.000,- dan rute dari Bandara ke stasiun lain Rp 10.000,- begitu juga sebaliknya dari semua itu sangat jelas Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan selalu berfikir untuk mencari solusi agar fasilitas – fasilitas umum dapat bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan dan bisa mengurangi kemacetan khususnya di kota Palembang. (RA)